Senin, 24 November 2014

Korupsi dan Nikmat Tuhan

"Katakan Tidak Pada Korupsi!" That right brother. Semboyan itu sudah lama kita dengar. Namun, apa maksud dari semboyan itu? Semboyan yang sudah lebih 10 Tahun kita dengar itu. Apa semboyan itu bilang katakan tidak jika anda korupsi? Atau katakan tidak jika dituduh korupsi? Atau atau atau dan atau? *haha

Membahas arti semboyan itu memang tidak akan ada habis-habisnya. Karena setiap diri kita tentu mengartikan berbeda. Bisa saja si A bilang artinya "anda harus menolak korupsi." Si B bilang "berarti katakan tidak aja pada korupsi, tapi di iya kan saja," *weeladalah anda bingung kan? Sama saya juga :D .

Baik, stop membahas semboyan. Sekarang bahas apa yang terjadi pada diri anda ketika anda melakukan korupsi. Anda ingin membayangkan diri anda korupsi? Banyak uang? Simpanan materi dan simpanan hidup dimana-mana? (Simpanan hidup apa bro?). Silakan kita semua berhayal dan bayangkan kita sebagai seorang KORUPTOR. Tenangkah anda dalam beraktivitas? Anda keluar pakai mobil mewah hasil korupsi. Walaupun hanya anda yang tahu hasil jerih payah KORUPSI anda *capek bener lo korupsi :D . Makan anda bayar pakai uang korupsi. Anda beribadah sedangkan pakaian yang anda pakai beli dari hasil korupsi. Terbayang tidak anda lagi beribadah ke Tuhan yang Maha Tahu segala sesuatu yang anda kerjakan? Malu tidak sama diri sendiri? #tidak biasa saja. Woow anda manusia paling kejam. Why? Sekarang begini saja , anda makan pakai hasil KORUPSI. Tidur di tempat tidur hasil korupsi, mandi anda bayar air PDAM pakai hasil korupsi. Syukur-syukur udara, angin, sinar matahari tidak anda dapatkan dari hasil korupsi. Kalau iya, bah anda bernafas mungkin satu tarikan bayar, anda hitung saja semenit berapa nafas, sejam, sehari, sebulan, setahun dan seterusnya. Kira-kira uang hasil korupsi anda cukup tidak untuk membayar itu semua. Lalu alasan apa anda MENGINGKARI NIKMAT TUHAN? sampai anda luput dari yang namanya rasa syukur? Sampai anda melakukan tindakan yang merugikan orang lain yaitu KORUPSI. Sungguh memang sudah jelas kenurukan yang akan anda dapatkan.

Anda dengan congkaknya berkata, "Buat apa kalian mengurusi urusanku? Saya melakukan dosa biar saya yang tanggung." Kami menjawab, "tidak ada maksud apa-apa kami mengurusi anda, tapi kami bermaksud menempatkan sesuatu pada tempat yang semestinya itu berada." Dosa kamu pasti kamu yang menanggung, tetapi ingat hak orang lain yang kamu ambil juga tanggungjawab kamu.

Sungguh besar aliran dana, aliran dosa, aliran darah tiap-tiap individu yang melakukan penyimpangan tersebut. Mungkin dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering melakukan penyimpangan. Namun, alangkah baiknya jika kita menyadari apa yang semestinya harus kita perbuat. Bagian apa yang bisa membuat kita bermanfaat untuk sesam. Karena sejatinya MANUSIA YANG BAIK ADALAH KETIKA MANUSIA YANG LAINNYA MERASA NYAMAN DAN AMAN DISEBELAHNYA. Kita semua hidup berdampingan, dari yuk mari kita jauhkan rasa egois serta rakus dalam berbagai urusan yang menyangkut antar hubungan kita sesama mahluk sosial. Mari laksanakan kewajiban tanpa mengganggu hak orang lain, dan lindungi hak kita tanpa mengganggu kewajiban orang lain.

Salam dan Maaf.
Kanaq Sasak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar